Seseorang yang telah divonis kena penyakit diabetes biasanya tidak akan hidup lama. Namun, seorang kakek di Amerika Serikat (AS) mementahkan anggapan itu. Manula bernama Bob Krause itu telah 85 tahun menderita diabetes, namun hingga kini dia masih terlihat sehat untuk orang seusianya.
Menurut Pusat Riset Diabetes di Sand Diego, Amerika Serikat, pria berusia 90 tahun itu menjadi orang pertama terlama yang berjuang melawan diabetes. Demikian yang dilaporkan Associated Press, baru-baru ini.
Menurut Pusat Riset Diabetes di Sand Diego, Amerika Serikat, pria berusia 90 tahun itu menjadi orang pertama terlama yang berjuang melawan diabetes. Demikian yang dilaporkan Associated Press, baru-baru ini.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), Krause bersama keluarga merayakan ulang tahunnya yang ke-90 pekan lalu. Suatu pusat penelitian diabetes terkemuka memberi kado kepada Kraus, yaitu orang Amerika pertama yang mampu hidup dengan diabetes selama 85 tahun.
Dalam suatu perayaan, Minggu 29 Mei 2011, Krause menerima sebuah medali dari Joslin Diabetes Center atas pencapaiannya itu. “Bob berhasil lebih lama hidup dari rata-rata orang sehat yang lahir pada 1921,” kata Dr. Patricia Wu.
Menurut Wu, kepribadian Krause yang kuat menjadi dasar bagi dia berumur panjang. “Dia tahu bagaimana menghadapi kendala fisik dan menjadikan itu sebagai bagian dari hidupnya. Dia tidak membiarkan mentalnya jatuh,” lanjut Wu, seperti yang dikutip AP.
Penyebab penyakit itu masih belum bisa dipastikan, karena tergantung dari genetika dan tingkat kekebalan tubuh penderita. Biasanya, penderita diabetes tidak mampu berumur panjang, karena mereka berisiko besar terkena masalah kesehatan yang serius, diantaranya penyakit jantung, stroke, kebutaan, kerusakan ginjal, dan amputasi organ tubuh. Banyak penderita juga harus berjuang mengatur tekanan darah.
Nah, inilah yang disyukuri keluarga Krause meski hidup 85 tahun dengan diabetes. Pada hari itu, Josline Diabetes Center menganugrahi Krause sebuah medali atas perjuangan hebat melawan diabetes.
Menurut Wu, kepribadian Krause yang kuat menjadi dasar bagi dia berumur panjang. “Dia tahu bagaimana menghadapi kendala fisik dan menjadikan itu sebagai bagian dari hidupnya. Dia tidak membiarkan mentalnya jatuh,” lanjut Wu, seperti yang dikutip AP.
Penyebab penyakit itu masih belum bisa dipastikan, karena tergantung dari genetika dan tingkat kekebalan tubuh penderita. Biasanya, penderita diabetes tidak mampu berumur panjang, karena mereka berisiko besar terkena masalah kesehatan yang serius, diantaranya penyakit jantung, stroke, kebutaan, kerusakan ginjal, dan amputasi organ tubuh. Banyak penderita juga harus berjuang mengatur tekanan darah.
Nah, inilah yang disyukuri keluarga Krause meski hidup 85 tahun dengan diabetes. Pada hari itu, Josline Diabetes Center menganugrahi Krause sebuah medali atas perjuangan hebat melawan diabetes.
Sekitar 18,8 juta orang AS telah didiagnosis menderita diabetes. Bahkan, diperkirakan tujuh juta lebih orang telah hidup dengan penyakit itu tanpa disadarinya. Sementara, Krause menderita diabetes tipe satu, yang dikenal lebih umum sebagai diabetes anak-anak. Dan, bentuk yang lebih umum dari diabetes sering dikaitkan dengan obesitas tipe dua, yang dianggap sudah kondisi parah.
"Dia tahu bahwa dia harus melewati cobaannya dan dia melihat semua ini sebagai bagian dari hidupnya. Dia juga tidak akan membiarkan hal ini membawanya sedih, Dia luar biasa, melampaui orang normal", kata Patricia Wu
Sifat keras kepala Krause membuat dirinya menolak untuk menyerah dalam bertahan hidup melawan diabetes. Sifatnya itu juga membuat Krause semakin mengerti tubuhnya dan menjadi ahli dalam mengontrol penyakitnya tersebut. Krause berhasil karena ia memperlakukan tubuhnya seperti mobil. Ia pun hanya makan makanan yang cukup layaknya kebutuhan utama.
Lalu, bagaimana Krause bisa menjadikan diabetes sebagai sahabatnya? Krause punya jawaban tegas. "Saya memang keras kepala, tapi saya tak akan pernah menyerah,"katanya. Hasilnya, ia mampu mengendalikan kadar gula dengan mengontrol ketat asupan makanan yang dianjurkan dokter.
Krause berbagi pengalaman. Ia mengibaratkan tubuhnya serupa mobil yang hanya mengkonsumsi bensin jika bahan bakar itu habis. Wajar, pemikiran itu sesuai dengan keahliannya sebagai profesor teknik mekanika di Universitas Washington. "Saya makan hanya untuk bertahan hidup, bukan makan sepanjang waktu, atau untuk kepuasan," kata pria bertubuh kurus ini.
"Dia tahu bahwa dia harus melewati cobaannya dan dia melihat semua ini sebagai bagian dari hidupnya. Dia juga tidak akan membiarkan hal ini membawanya sedih, Dia luar biasa, melampaui orang normal", kata Patricia Wu
Sifat keras kepala Krause membuat dirinya menolak untuk menyerah dalam bertahan hidup melawan diabetes. Sifatnya itu juga membuat Krause semakin mengerti tubuhnya dan menjadi ahli dalam mengontrol penyakitnya tersebut. Krause berhasil karena ia memperlakukan tubuhnya seperti mobil. Ia pun hanya makan makanan yang cukup layaknya kebutuhan utama.
Lalu, bagaimana Krause bisa menjadikan diabetes sebagai sahabatnya? Krause punya jawaban tegas. "Saya memang keras kepala, tapi saya tak akan pernah menyerah,"katanya. Hasilnya, ia mampu mengendalikan kadar gula dengan mengontrol ketat asupan makanan yang dianjurkan dokter.
Krause berbagi pengalaman. Ia mengibaratkan tubuhnya serupa mobil yang hanya mengkonsumsi bensin jika bahan bakar itu habis. Wajar, pemikiran itu sesuai dengan keahliannya sebagai profesor teknik mekanika di Universitas Washington. "Saya makan hanya untuk bertahan hidup, bukan makan sepanjang waktu, atau untuk kepuasan," kata pria bertubuh kurus ini.
“Demi menjaga kontrol diabetes, kita hanya mengkonsumsi makanan yang diperlukan sebelum beraktivitas,” kata Krause. “Saya makan hanya untuk bertahan hidup, ketimbang selalu makan, atau makan demi kesenangan,” lanjut dia.
Setiap kali sarapan, Krause menyantap kacang-kacangan dan buah prem / kurma. Dia biasanya melewatkan makan siang dan mengkonsumsi salad dan daging yang tidak berlemak sebagai menu makan malam.
Resep Krause itu sangat sederhana, namun terbukti ampuh bagi penderita diabetes. Saat ini, 18,8 juta warga Amerika terkena diabetes dan tujuh juta lagi diperkirakan tidak sadar hidup bersama penyakit itu.
Diabetes yang diderita Krause adalah tipe 1, yang sempat disebut sebagai diabetes remaja. Penyakit diabetes yang umum dijumpai adalah yang tipe 2.
Sekitar tiga juta warga Amerika hidup dengan diabetes tipe 1. Pada tahap itu, badan penderita tidak memiliki cukup insulin, yang diperlukan untuk mengolah gula darah menjadi energi.
Krause beruntung didiagnosis dengan diabetes, tidak lama setelah produksi komersial insulin tersedia secara luas. Krause lahir di Detroit, pada saat itu pada 1926, ia berumur lima tahun dan tinggal di Detroit, AS. Ayahnya bekerja di perusahaan U.S. Rubber Co. Saudara laki-laki Krause, Jackie, tidak seberuntung dirinya. Ia meninggal akibat penyakit diabetes setelah didiagnosis setahun sebelumnya karena insulin belum tersedia. Sebelum penemuan insulin, diagnosis diabetes akan berujung kematian dan dengan kelangsungan hidup yang diprediksikan hanya beberapa tahun ke depan.
Setiap kali sarapan, Krause menyantap kacang-kacangan dan buah prem / kurma. Dia biasanya melewatkan makan siang dan mengkonsumsi salad dan daging yang tidak berlemak sebagai menu makan malam.
Resep Krause itu sangat sederhana, namun terbukti ampuh bagi penderita diabetes. Saat ini, 18,8 juta warga Amerika terkena diabetes dan tujuh juta lagi diperkirakan tidak sadar hidup bersama penyakit itu.
Diabetes yang diderita Krause adalah tipe 1, yang sempat disebut sebagai diabetes remaja. Penyakit diabetes yang umum dijumpai adalah yang tipe 2.
Sekitar tiga juta warga Amerika hidup dengan diabetes tipe 1. Pada tahap itu, badan penderita tidak memiliki cukup insulin, yang diperlukan untuk mengolah gula darah menjadi energi.
Krause beruntung didiagnosis dengan diabetes, tidak lama setelah produksi komersial insulin tersedia secara luas. Krause lahir di Detroit, pada saat itu pada 1926, ia berumur lima tahun dan tinggal di Detroit, AS. Ayahnya bekerja di perusahaan U.S. Rubber Co. Saudara laki-laki Krause, Jackie, tidak seberuntung dirinya. Ia meninggal akibat penyakit diabetes setelah didiagnosis setahun sebelumnya karena insulin belum tersedia. Sebelum penemuan insulin, diagnosis diabetes akan berujung kematian dan dengan kelangsungan hidup yang diprediksikan hanya beberapa tahun ke depan.
Keajaiban Tuhan terjadi setiap hari ^^
No comments:
Post a Comment