Tanpa suplai bola yang mengalir dari lini tengah, maka akan sulit buat Messi berkutik. Akibatnya dia lebih sering turun ke bawah untuk mengambil bola. Kolaborasinya dengan Carlos Tevez dan Ezequiel Lavezzi juga gagal total.
Namun, di tribun penonton, Messi tampaknya menjadi pemain yang paling disoroti. Publik Argentina bukannya mendukungnya, tapi malah mengejeknya. Oleh legenda sepak bola Argentina Diego Maradona, itu dia sebut sebagai momen tersedih dalam karir.
Karena itu, kepada pelatih Argentina Sergio Batista, Maradona memberikan saran agar memainkan Javier Pastore. "Bodoh kalau Batista tidak menggunakan tenaga Pastore. Dia akan menjadi partner yang lua biasa untuk Messi," jelas Maradona.
Dia juga mempertanyakan kebijakan Batista yang ingin meniru permainan Barcelona. "Kami harus bermain dengan gaya Argentina. Kami tidak punya Xavi, Iniesta, atau Pique. Sangat tidak mungkin untuk meniru Barcelona saat ini," ketus Maradona.
Maradona pun langsung memberikan dukungan kepada Messi. Dia pernah merasakan tekanan yang sama seperti Messi jelang Piala Dunia 1986. "Sebelum Piala Dunia berlangsung, saya dikritik 80 persen media," jelas Maradona kepada Diario Ole.
Karena merasa senasib dengan Messi, maka Maradona langsung menyerang publik yang mengejek Messi. Menurut pemain terbaik abad ini tersebut menyalahkan Messi atas kegagalan Argentina bukanlah sikap yang benar dan tidak adil.
"Ketika saya mendengar orang-orang brengsek itu mengejeknya, mereka telah membunuhnya. Saya katakan kepadanya (Messi) sepanjang pekan dan saya meminta dia untuk tetap tenang," lanju mertua striker timnas Argentina Sergio Aguero itu.
No comments:
Post a Comment