Sempat diragukan kehebatannya di hampir sepanjang turnamen Copa America kali ini, Diego Forlan menjawab lewat dua golnya di final kontra Paraguay.
Sesudahnya Forlan pun punya rekor baru serta menjaga tradisi di keluarganya.
Sejak dimulainya fase grup awal bulan ini hingga laga semifinal, Forlan tak sekalipun bisa membobol gawang lawan. Meski duetnya dengan Luis Suarez masih jadi momok bagi lawan, tapi jelas bagi seorang striker, gol adalah ukurannya.
Apalagi sudah 12 pertandingan terakhir Forlan tak mencetak gol bagi timnas atau setahun setelah laga kontra Jerman di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2010. Sebuah catatan yang tak bagus bagi peraih Golden Ball itu dan merupakan salah satu topskorer di sana.
Tapi yang namanya striker kelas dunia, gol itu sepertinya tinggal menunggu waktu dan Forlan melakukannya di saat tepat. Pesepakbola 32 tahun itu mencetak dua dari tiga gol kemenangan Uruguay atas Paraguay di laga final, Senin (25/7/2011) dinihari WIB.
Dengan begitu Forlan sudah mencetak 31 gol, yang membuatnya menyamai rekor pencetak gol terbanyak milik Hector Sarone. Ia pun masih tercatat sebagai pemain Uruguay dengan caps terbanyak, yakni 82.
Selain itu keberhasilan Forlan membawa Uruguay juga menjaga tradisi keluarga pesepakbola Atletico Madrid itu. Sebab kakek dan ayahnya juga sukses membawa La Celeste berjaya di turnamen yang sama.
Kakeknya yang bernama Juan Carlos Carazo membawa negara berpenduduk tiga juta jiwa itu juara saat menangani tim itu tahun 1959. Sementara sang ayah menjadi pemain timnas era 60-70an dan meraih trofi juara tahun 1967.
"Titel ini berarti banyak untukku karena kakekku memenanginya, ayahku memenanginya dan kini aku memenanginya. Tiga generasi yang berjaya di turnamen ini, Forlan akan jadi nama terakhir dalam sejarah sepakbola," sahut Forlan usai laga seperti dilansir AFP.
Sesudahnya Forlan pun punya rekor baru serta menjaga tradisi di keluarganya.
Sejak dimulainya fase grup awal bulan ini hingga laga semifinal, Forlan tak sekalipun bisa membobol gawang lawan. Meski duetnya dengan Luis Suarez masih jadi momok bagi lawan, tapi jelas bagi seorang striker, gol adalah ukurannya.
Apalagi sudah 12 pertandingan terakhir Forlan tak mencetak gol bagi timnas atau setahun setelah laga kontra Jerman di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2010. Sebuah catatan yang tak bagus bagi peraih Golden Ball itu dan merupakan salah satu topskorer di sana.
Tapi yang namanya striker kelas dunia, gol itu sepertinya tinggal menunggu waktu dan Forlan melakukannya di saat tepat. Pesepakbola 32 tahun itu mencetak dua dari tiga gol kemenangan Uruguay atas Paraguay di laga final, Senin (25/7/2011) dinihari WIB.
Dengan begitu Forlan sudah mencetak 31 gol, yang membuatnya menyamai rekor pencetak gol terbanyak milik Hector Sarone. Ia pun masih tercatat sebagai pemain Uruguay dengan caps terbanyak, yakni 82.
Selain itu keberhasilan Forlan membawa Uruguay juga menjaga tradisi keluarga pesepakbola Atletico Madrid itu. Sebab kakek dan ayahnya juga sukses membawa La Celeste berjaya di turnamen yang sama.
Kakeknya yang bernama Juan Carlos Carazo membawa negara berpenduduk tiga juta jiwa itu juara saat menangani tim itu tahun 1959. Sementara sang ayah menjadi pemain timnas era 60-70an dan meraih trofi juara tahun 1967.
"Titel ini berarti banyak untukku karena kakekku memenanginya, ayahku memenanginya dan kini aku memenanginya. Tiga generasi yang berjaya di turnamen ini, Forlan akan jadi nama terakhir dalam sejarah sepakbola," sahut Forlan usai laga seperti dilansir AFP.
No comments:
Post a Comment